Hewan Langka di Indonesia dan di Dunia yang Terancam Punah, Ayo Kita Lindungi Mereka!

Hewan Langka di Indonesia dan Dunia – Negara Indonesia adalah salah satu negara terluas yang ada di dunia, dengan luas wilayah hingga 735.400 mil persegi ini membentang dari sabang hingga merauke.

Indonesia yang menjadi negara yang memiliki begitu banyak ragam jenis flora dan fauna, baik itu yang berkarakter Asiatic, Australis, maupun peralihan. Keaneka ragaman fauna yang ada di Indonesia ini terjadi akibat dari letak geografis Indonesia yang berada pada wilayah peralihan antara Asiatik dan Australis.

Akan tetapi terdapat kurang lebih 294 jenis flora dan fauna Indonesia yang termasuk ke dalam daftar spesies yang wajib dilindungi dan terancam punah.

Tentunya dengan luas sebesar itu negara Indonesia memiliki aneka ragam fauna yang banyak dan unik, sehingga fauna ini hanya berada di Indonesia saja, tidak ada di tempat lain. Namun yang harus disayangkan adalah aneka ragam fauna ini justru menjadi buruan para pemburu liar demi meraup keuntungan yang banyak.

Para pemburu tidak pandang bulu hewan langka saja yang akan mereka incar, hal ini menyebabkan hewan-hewan mulai mengalami kepunahan akibat perburuan illegal. Selain itu juga adanya kerusakan hutan akibat penebangan liar serta kebakaran hutan yang sering terjadi di negara Indonesia ini.

Kerusakan hutan ini mengakibatkan hewan hewan mulai kehilangan habitat aslinya serta kehilangan tempat tinggal mereka, dengan seperti itu maka populasi hewan pun akan semakin berkurang. Ditambah lagi tingkat kelahiran yang rendah dari hewan ini semakin mengancam kepunahan bagi hewan langka tersebut.

Hewan Langka di Indonesia

Berdasarkan peraturan pemerintah nomor 27 tahun 1999 mengenai “Jenis-jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dililndungi”. Sebetulnya di Indonesia ini terdapat banyak sekali spesies flora dan fauna, bahkan ada yang menyebutkan hingga ribuan jenis spesies flora dan fauna. Dari sekian banyaknya jenis spesies, terdapat 294 spesies flora dan fauna yang harus di lindungi.

Kali ini maudisini akan memaparkan sebanayk 30 lebih jenis spesies hewan langka yang telah memasuki zona kritis. Maka dengan ini perlu adanya upaya dari pemerintah serta warga Indonesia sendiri untuk menjaga area konservasi atau perlindungan satwa.

Padahal, istilah hewan langka itu bisa dikatakan salah, yang benar itu bukan hewan langka melainkan” hewan yang ternacam punah”. Istilah itu sudah biasa digunakan oleh sejumlah lembaga atau organisasi konservasi internasional. Contohnya International Union for The Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN).

Sebuah lembaga internasional yang bergerak secara aktif dalam menangani berbagai macam permasalahan sumber daya alam termasuk flora dan fauna. Terutama bagi satwa yang sudah masuk dalam daftar terancam punah atau red list of threatened species . Dalam hal ini organisasi tersebut bekerja sama dengan berbagai negara yang ada di dunia.

1. Komodo

Habitat asli Komodo Varanus komodoensis di alam liar Indonesia telah mengalami penurunan yang diakibatkan oleh kegiatan manusia seperti berburu. Hal ini menyebabkan organisasi International Union The Conservation Nature and Natural Resources memasukan Komodo sebagai hewan yang terancam punah, jika hal ini terus terjadi maka lama-kelamaan komodo akan menjadi binatang langka.

Hewan komodo atau Spesies biawak raksasa ini sekarang sudah memperoleh perlindungan di bawah peraturan pemerintahan Indonesia dan taman nasional. Taman Nasional Komodo berhasil didirikan dengan maksud dan tujuan untuk melindungi serta terus melindungi binatang langka yang satu ini.

Sekarang ini habitat utama dari komodo atau kadal raksasa tersebut hanya terdapat di Pulau Komodo Rinca Flores Gili motang dan Gili dasami di Nusa Tenggara Timur. Binatang langka komodo berhasil di dokumentasikan untuk pertama kali oleh warga berkebangsaan Eropa pada 1910.

Nama binatang pemakan daging ini menjadi begitu terkenal sesudah tahun 1912. Twitter Anthony Ouwens, Direktur museum zoologi di buitenzorg (saat ini Bogor) mengeluarkan sebuah paper mengenai Komodo setelah mendapatkan foto dan kulit reptil ini.

2. Harimau Sumatera

Hingga saat ini total seluruh di populasi harimau sumatera yang ada di Indonesia yang ada di alam liar dan penangkaran tidak lebih dari 300 ekor. Oleh sebab itu berdasarkan WWF jenis harimau sumatera ini adalah salah satu dari 6 sub spesies harimau yang masih bertahan hidup hingga saat ini.

Selain itu, harimau sumatera juga masuk ke dalam kategori fauna krisis atau binatang langka yang hampir terancam punah jika tidak ditangani dengan serius.

Salah satu ciri khas dari harimau sumatera adalah mempunyai warna kulit yang paling gelap jika dibandingkan dengan semua jenis harimau lainnya yaitu warna kuning kemerah-merahan dan orange tua. Ciri khas lain dari harimau sumatera ialah memiliki ukuran tubuh yang cenderung lebih kecil dibandingkan subspesies Harimau yang masih hidup sekarang ini.

Kita ketahui bahwa hutan yang ada di pulau Sumatera ini semakin tahunnya semakin sempir karena terjadinya pembukaan lahan untuk pembangunan, tentunya hal ini mengakibatkan populasi dari harimau sumatera cukup sulit untuk bertahan hidup, maka dari itu perlu adanya pelestarian agar spesies ini tidak punah.

3. Orangutan Sumatera dan Kalimantan

Orang utan dengan jenis orang utan sumatera dan orang utan Kalimantan adalah dua jenis orang utan ini sudah termasuk ke dalam hewan langka yang terancam punah. Jenis orang utan sumatera adalah jenis orang utan yang paling terancam punah jika dibandingkan dengan jenis orang utan Kalimantan.

Berdasarkan pada hasil laporan IUCN pada 75 tahun belakangan ini populasi orang utan Sumatera mengalami penurunan yang cukup signifikan yakni sebesar 80%. Terdapat fakta yang cukup mencengangkan yakni selama tahun 1998 hingga 1999 laju kepunahan tercatat hingga angka 1000 orang utan tiap tahunnya.

Pada tahun 2004 para peneliti memperkirakan bahwa jumlah populasi orangutan di pulau Kalimantan yang berada pada wilayah negara Indonesia dan Malaysia berjumlah kurang lebih 54.000 ekor.

Orangutan Sumatera memiliki kantung pipi yang panjang pada orangtua jantan. Hal ini yang membedakan antara spesies ini dengan orangutan yang hidup di pulau kalimantan.

4. Gajah Sumatera

Gajah Sumatera mempunyai nama ilmiah Elephas maximus dan seluruh spesies gajah Asia dan sub spesiesnya saat ini sudah tergolong ke dalam hewan langka yang terancam punah. Hal ini berdasarkan pada daftar merah binatang yang terancam punah yang dikeluarkan oleh lembaga internasional IUCN.

Hal ini terjadi akibat habitat tempat gajah sumatera semakin menyempit serta perburuan liar untuk mendapatkan gading gajah terus marak terjadi. Populasi gajah Sumatera semakin hari semakin menurun, kondisi ini tentunya sangat memprihatikankan. Berdasarkan data yang dihimpun selama 25 tahun kebelakang, gajah Sumatera sudah kehilangan hampir sekitar 70% habitatnya.

Data lain juga menjelaskan bahwa populasi gajah sumatera mengalami penurunan hingga lebih dari setengah dari habitat aslinya. Diperkirakan populasi gajah sumatera pada tahun 2007 adalah berkisar antara 2400-2800 ekor. Akan tetapi sekarang mungkin sudah menurun jauh dari angka itu. Sebab habitatnya terus mengalami penyusutan dan perburuan liar yang terus terjadi

5. Badak Jawa dan Badak Sumatera

Badak Sumatera (Dicherorhinus sumatrensis) dan Badak jawa (rhinoceros sondaicus) sudah termasuk kedalam radar pemerintah akibat maraknya perburuan yang terus terjadi di hutan belantara. Perburuan liar ini mengakibatkan jenis badak sumatera dan badak jawa masuk ke dalam hewan langka yang keberadaanya hampir punah.

Badak Sumatera dan badak Jawa adalah dua spesies dari 5 spesies badak yang masih dapat bertahan hidup dari kepunahan. Badak lainnya ialah badak India badak hitam Afrika dan badak putih Afrika.

Akan tetapi kedua jenis badak ini sudah termasuk ke dalam kelompok yang terancam atau critically endangered. Status critically endangered ini disematkan kepada jenis badak di Indonesia pada tahun 1996.

6. Burung Jalak Bali

Burung Jalak Bali pertama kali ditemukan pada tahun 1910. Burung jalak bali ini mempunyai nama ilmiah Leucopsar rothschildi yang diambil dari nama Walter rostchild, seorang ahli hewan berkebangsaan Inggris yang menemukan hewan Ini pertama kali.

Walter Rostchild juga sekaligus menjadi orang yang menyebar luaskan penemuannya menganai burung jalak bali ke dunia pengetahuan di tahun 1912.

Burung Jalak bali hanya bisa kita jumpai pulau Bali terutama pada area hutan bagian barat. Burung jalak bali merupakan salah satu hewan yang menjadi ciri khas dari Pulau Dewata ini dan pada tahun 1991 dinobatkan sebagai lambang fauna khas provinsi Bali. Keberadaan hewan endemik Ini mendapat perlindungan dari undang-undang.

Hal ini semata dilakukan sebagai bentuk pencegahan agar tidak terjadinya ancaman kepunahan yang semakin lama semakin merebak. Kebanyakan kebun binatang besar yang ada di dunia pun sama-sama menjalankan program pelestarian burung jalak bali ini.

7. Monyet Hitam Sulawesi

Nama ilmiah dari Monyet Hitam Sulawesi adalah Macaca nigra atau juga dikenal dengan nama monyet berjambul. Monyet hitam jenis ini termasuk ke dalam salah satu dari beberapa jenis primata yang termasuk hewan langka cukup terancam keberadaanya.

Monyet Hitam Sulawesi adalah satwa khas Dari pulau Sulawesi tepatnya di daerah Sulawesi Utara.. Ciri khas yang cukup menonjol dari monyet hitam Sulawesi ini adalah jambulnya yang berada di atas kepalanya.

Monyet hitam Sulawesi juga mempunyai nama lain yakni Celebes crested macaque, Celebes black ape, Gorontalo macaque, atau Sulawesi macaque. Sedangkan warga sekitar yang sering berinteraksi dengan hewan langka ini biasa menyebutnya dengan nama Yaki, Bolai, dan Dihe.

Tidak dipungkiri lagi bahwa semakin lama populasi dari monet hitam Sulawesi ini semakin terancam punah. Maka dari itu International The Conservation Nature and Natural Resources menggolaongkan hewan langka primate ini kedalam daftar merah dengan status konservasi critically endangered.

8. Anoa

Anoa merupakan hewan khas Pulau Sulawesi yang bisa bisa kita dijumpai dengan mudah, khususnya di wilayah provinsi Sulawesi Tenggara. Anoa sudah tergolong ke dalam binatang peralihan Asiatis dan Australis. Binatang anoa ini digolongkan sebagai hewan langka sudah hampir mengalami kepunahan semenjak tahun 1960.

Bahkan selama 10 tahun terakhir, populasi anoa mengalami penurunan yang cukup signifikan. Banyak pakar hewan yang mulai memprediksi jumlah anoa yang ada hingga saat ini hanya mencapai 5000 ekor yang tersebar di alam liar.

Kepunahan anoa ini paling besar disebabkan oleh perburuan liar yang masih marak terjadi di wilayah aslinya.
Para pemburu liar biasanya memburu hewan langka ini untuk diambil tanduk, kulit dan dagingnya. Memang sungguh keji perbuatan para pemburu ini. Binatang langka anoa ini terdapat dua jenis yakni anoa dataran rendan dan anoa pegunungan.

9. Kangguru Wondiwoi

Kangguru bukan hanya berada di Australia saja, negara Indonesia pun memiliki hewan kangguru ini, salah satu jenis kangguru yang berada di negara Indonesia adalah kangguru pohon wondiwoi. Kangguru jenis ini adalah salah satu hewan langka yang memiliki habitat asli di pulau papua.

Menurut spesimen yang ditemukan oleh Ernest Meyer, binatang langka kangguru wondiwoi ini memiliki nama ilmiah Dendrolagus mayri tersebut diperikarakan mempunyai berat badan kurang lebih 9,25 kg. Ciri-ciri lainnya dari kangguru wondiwoi ini adalah bulunya berwarna hitam dengan beberapa bagian yang berwarna kekuningan.

Pada bagian sekitar pantat dan tungkai warnanya kemerahan dengan ekor berwarna putih. Jumlah populasi kanguru pohon wondiwoi tidak diketahui secara pastinya ada beraoa banyak. Namun jika dilihat berdasarkan daftar merah yang dikeluarkan IUCN, diperkirakan total seluruh populasi kangguru jenis ini kurang lebih berjumlah 50 ekor saja.

Hal tersebut yang menjadikan pihak International conservation Nature and Natural Resources mengelompokkan kanguru wondiwoi atau wondiwoi kangaro sebagai critically endangered species.

10. Macan Tutul Jawa

Harimau Jawa adalah hewan yang sudah lama mengalami kepunahan, tapi masih terdapat spesies yang hampir sejenis, yakni Macan Tutul Jawa. Hewan langka macan tutul jawa ini memiliki nama ilmiah Panthera pardus melas.
Binatang ini adalah hewan endemik pulau Jawa dadn termasuk ke dalam 9 sub spesies Macan Tutul. Macan Tutul

Jawa ini sudah lama diklasifikasikan ke dalam satwa yang terancam punah atau binatang langka.
Terdapat dua jenis Macan Tutul Jawa, yaitu Macan Tutul dengan warna terang dan Macaan Tutul dengan warna hitam yang lebih dikenal sebagai Macan Kumbang. Meskipun mempunyai warna yang berbeda kedua Macan ini masih termasuk ke dalam satu sub spesies yang sama.

Sesuai data yang dikeluarkan oleh International The Conservation Nature and Natural Resources, populasi Macan Tutul Jawa yang masih hidup tidak lebih dari 300 ekor di habitat aslinya.

11. Ikan Pesut Mahakam

Ikan Pesut Mahakam mempunyai nama latin Orsela brevirostris adalah salah satu jenis hewan mamalia yang lebih kita ketahui sebagai jenis lumba-lumba air tawar. Ikan pesut Mahakam mulai dinyatakan hampir punah berdasarkan pada data yang diperoleh tahun 2007, sebab populasi dari hewan langka ini hanya sekitar 50 ekor saja di habitat aslinya.

Hewan langka ini juga berada di urutan paling tinggi fauna Indonesia yang terancam punah. Ilmuwan dunia mengelompokkan Pesut Mahakam di Sungai Mahakam, Kalimantan Timur dalam status sangat terancam punah.

Banyak sekali faktor yang menjadi penyebab terjadinya kepunahan dari ikan pesut Mahakam ini seperti kurangnya pasokan makanan yang ada di habiatat aslinya, lalu lalang kapal ponton yang berada di wilayahnya serta penggunaan bahan beracun yang dilakukan oleh nelayan dalam berburu. Itulah hal-hal yang menjadi penyebab hampir punahnya binatang langka satu ini.

12. Merak Hijau

Merak hijau mempunyai nama ilmiah Pavo muticus adalah salah satu burung yang berasal dari tiga spesies merak. Sama seperti jenis burung-burung lainnya yang ada pada suku Phasianidae, merak hijau mempunyai bulu-bulu yang sangat indah uang bisa membuat kagum orang jika melihatnya.

Bulu-bulunya berwarna hijau keemasan. Ukuran burung merah hijau betina lebih kecil berasal dari burung jantan. Bulu-bulu dari merah hijau betina tidak terlalu mengkilap, berwarna hijau keabu-abuan dan tidak memiliki bulu penghias ekor.

Burung merak jantan dewasa memiliki ukuran yang lebih besar, panjangnya bisa mencapai 300 cm, dengan Panjang bulu ekor yang menjuntai sangat panjang. Di atas kepala dari merak hijau teradapat jambul tegak. Merak hijau banyak terdapat di kepulauan Jawa dan statusnya dilindungi oleh undang-undang dikarenakan sebagai hewan langka.

13. Ikan Arwana Irian

Ikan Arwana Irian atau orang lebih banyak mengetahui dengan nama Arowana Irian mempunyai bentuk tubuh yang lancip serta sisiknya yang berwarna-warni menambah kecantikan ikan arwana irian ini. keindahan dari ikan arwana irian ini maka banyak kolektor yang ikan yang memburu spesies ini sebagai ikan hias.

Populasinya yang yang mulai jarang menjadikan ikan ini sebagai salah satu hewan langka yang dilindungi. Jadi, untuk sekarang ini tidak sembarang orang dapat memelihara ikan ini. Bentuk tubuh arwana irian (Sceloropages leichartidti) comperessed, lebar, dan tebal.

Bagian tubuhnya terdapat bercak merah atau kuning dan warna sirip dan tubuhnya didominasi bersama dengan warna hiaju tua. Arwana irian yang memiliki kwalitas baik memiliki sirip dan sisiknya yang kokoh, sungutnya tidak patah maupun tertekuk.

14. Ikan Hius Sentani

Jenis ikan hiu sentani atau bisa disebut dengan Hiu Gergaji mempunyai nama ilmiah Pristis microdon. Ikanm hiu sentani merupakan spesies ikan hiu yang hidup pada wilayah Indo-Pacific serta dapat pula hidup di sungai air tawar.

Pada musim hujan sekitar bulan Desember-Maret, ikan ini akan hidup di sungai air tawar. Sedangkan kala memasuki musim kemarau antara bulan Mei-Oktober, ikan hiu sentani akan lebih suka tinggal di muara atau teluk yang notabene menyerupai laut.

Selain di Australia, Hewan langka ini banyak tersebar di Kalimantan, Papua, Vietnam, India, Madagascar dan Afrika timur. Di Indonesia sendiri ikan hiu gergaji (Pristis microdon) ini menjadi satu hewan endemik yang terdapat di Danau Sentani, Papua. Jumlahnya yang sudah sangat sedikit membuat binatang langka ini perlu dijaga habitatnya agar tidak segera punah.

15. Kodok Sumatera

Kodok Sumatera adalah salah satu jenis kodok yang termasuk ke dalam hewan langka, Kodok Sumatera memiliki nama latin Duttaphrynus sumatranus. Kodok ini adalah hewan amfibi yang paling langka di Indonesia.

Selain kodok sumatera, terdapak jenis kodok lain yang termasuk ke dalam binatang langka, yakni jenis Kodok Merah (Leptophryne cruentata) dan Kodok Pohon Ungaran (Philautus jacobsoni). Kodok-kodok setelah itu menyandang status Critically Endangered berasal dari IUCN Red List.

Diketahui kodok endemik ini hanya menempati daerah ‘Lubuk Selasih’ pada wilayah Gunung Talang di perbatasan tiga kabupaten yakni kabupaten Padang Pariaman, Solok dan Pesisir Selatan, provinsi Sumatera Barat.

Banyak sekali faktor yang menjadi penyebab mengapa kodok sumatera ini masuk ke dalam binatang langka, faktor tersebut berupa rusaknya habitat, alih manfaat lahan menjadi wilayah pertanian sehingga habitat dari kodok menjadi rusak.

16. Rusa Bawean

Terdapat jenis rusa yang cukup langka yakni Rusa Bawean, rusa bawean memiliki nama latin Axis kuhlii. Hewan ini merupakan endemik yang tinggal di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur. Jenis rusa bawean ini sudah sangat jarang kita temui sehingga termasuk ke dalam binantang langka. Rusa Bawean merupakan hewan langka yang hidup nokturnal, lebih sering aktif di sepanjang malam.

Rusa bawean sangat menyukai habitat di semak-semak terhadap hutan sekunder yang berada pada ketinggian hingga 500 mdpl. Rusa Bawean mempunyai tubuh yang relatif lebih kecil dibandingkan rusa jenis lainnya. Rusa Bawean ini memiliki postur tubuh berkisar antara 60-70 cm dan panjang tubuh terhadap 105-115 cm.

Bobot rusa dewasa bawean bisa mencapai 15-25 kg untuk rusa betina dan 19-30 kg untuk rusa jantan. Selain itu, ciri lain berasal dari rusa ini adalah mempuyai ekor sepanjang 20 cm yang berwarna coklat dan keputihan pada lipatan ekor bagian dalam. Karena posturnya yang kecil, rusa bawean ini sangat lincah dan gesit.

17. Burung Tokhtor Sumatera

Burung langka dari wilayah sumatera adalah burung tokhtor, burung ini mempunyai nama latin carpococcyx viridis. Burung tokhtor ialah burung endemik pulau Sumatera yang termasuk di didalam 18 burung yang sangat langka di indonesia. Burung tokhtor sumatera sudah tergolong ke dalam salah satu satwa yang langka yang hampir punah.

Jumlah populasi dari burung tokhtor ini tidak mencapai 300 ekor. Dahulu, burung tokhtor sumatera ini sudah dinyatakan punah sejak terdiskripsikan terhadap tahun 1916 dan sejak saat ini tidak pernah ditemukan lagi. Namun pada bulan November tahun 1997 seekor tokhtor sumatera berhasil difoto untuk pertama kalinya oleh Andjar Rafiastanto.

18. Katak Api atau Kata Merah

Kodok Merah mempunyai bahasa latin Leptophryne cruentata adalah jenis kodok endemik yang hanya ditemukan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dan Taman Nasional Gunung Halimun-Salak. Kodok Merah menjadi salah satu hewan yang hampir punah di Indonesia.

Karena hampir kepunahannya maka IUCN Redlist menggolongkan kadak merah ini dengan status Critically Endangered(Kritis). Walaupun di Indonesia sendiri Kodok ini luput dari daftar satwa yang dilindungi. Kodok Merah sering disebut juga sebagai Katak Darah.

Kodok Merah didalam bahasa Inggris disebut sebagai Bleeding Toad atau Fire Toad. Sedangkan didalam bahasa latin (nama ilmiah) hewan ini disebut Leptophryne cruentata. Nama latinnya ini membawa arti kurang lebih ‘berdarah’.

19. Burung Hantu Celepuk Siau

Burung hantu siau Celepuk dalam bahasa latin adalah (Otus siaoensis). Burung hantu ini merupakan salah satu burung langka yang masuk didalam kategori terancam punah di dunia. Burung celepuk siau adalah burung endemik yang hanya terdapat di sebuah pulau kecil bernama “Siau” di Kabupaten Sangihe, Propinsi Sulawesi Utara.

Sesuai dengan namanya, Celepuk siau adalah bagian burung hantu (ordo Strigiformes) dalam bahasa Inggris biasa disebut sebagai Siau Scops-owl. Sedangkan didalam nama ilmiah (latin) celepuk ini diberi nama Otus siaoensis. Hampir dipastikan akan punah, burung hantu celepuk siau ini tidak diketahui berapa populasinya sekarang ini.

Namun berdasarkan penyebarannya yang terbatas di pulau Siau serta keberadaanya yang jarang sekali ditemukan, celepuk siau dikategorikan oleh IUCN Redlist didalam status konservasi Kritis (Critically Endangered) sejak tahun 2000. CITES menggolongkan burung hantu celepuk siau ini didalam Apendix II sejak 1998.

20. Burung Kaca Mata Sangihe

Burung langka berikutnya ialah Burung Kacamata Sangihe atau Zosterops nehrkorni. Burung ini adalah salah satu satwa (aves) yang sudah ditetapkan sebagai binatang langka, dan berada didalam kategori status critically endangared oleh IUCN.

Hal ini tidak lain dikarenakan habitat burung kacamata sangihe yang amat sempit serta adanya perburuan liar, para pemburu berlomba lomba mencari burung kacamata sangihe ini karena burung ini memiliki suara yang sangat indah.

Pada tahun 1999, burung ini sempat dinyatakan punah oleh para peneliti akibat kicauanya yang tidak terdengar lagi di Gunung Sanhendaruman dan Gunung Sahengbalira yang ada di pulau Sangihe.

Namun sayangnya, burung yang disebut mata mawiera oleh masyarakat setempat ini belum diketahui sebagai burung yang dilindungi oleh pemerinta Republik Indonesia (RI). Hal ini dibuktikan bersama dengan tidak dicantumkannya nama burung kacamata sangihe terhadap lampiran PP No. 7 tahun 1999.

21. Monyet Beruk Mentawai

Di kawasan Mentawai terdapat spesies monyet yang termasuk ke dalam binatang langka. Kawasan Mentawai banyak dihuni oleh spesies primata lainnya. Warga setempat menyebutnya Bokoi atau bokkoi (Macaca pagensis). Bokkoi merupakan sejenis monyet yang menyebar terbatas (endemik) di Kepulauan Mentawai, pantai barat Sumatera.

Bokkoi adalah sebutan yang sering digunakan oleh masyarakat Kepulauan Mentawai untuk menyebut hewan tersebut. Nama lainnya adalah beruk mentawai, didalam Bahasa Inggris disebut bersama dengan nama Pagai Island Macaque.

Epitet spesifiknya, yaitu pagensis, artinya berasal berasal dari Pagai merujuk kepada pulau-pulau Pagai di Kepulauan Mentawai sebagai habitat asal beruk ini yang kian terancam punah.

22. Burung Gagak Banggai

Burung Gagak Banggai atau Corvus unicolor sempat dinyatakan sudah punah, namun pada tahun 2007 burung gagak banggai kembali terlihat di alam liar secara bersama dengan jumlah terbatas. Hal inilah yang mendasari bahwa spesies burung ini masih ada dan namun termasuk satwa dilindungi dan terancam punah. Gagak banggai adalah hewan khas yang berasal dari Sulawesi.

Burung ini sebetulnya terbatas hanya berada di daerah Kepulauan Banggai. Burung Gagak Banggai memiliki ukuran kurang lebih 39 cm, dengan corak tubuh berwarna hitam dengan iris pucat, ekor yang pendek, berkaki gelap dan leher bisa saja membuktikan kemilau cokelat kusam. Selain itu suara kicauan burung mengimbuhkan 3-4 catatan berderit peluit Kruik, Kruik, Kruik, Kruik, yang berlangsung 2-3 detik.

23. Tarsius Siau

Tarsius merupakan primata berasal dari genus Tarsius, suatu genus monotipe yang berasal dari famili Tarsiidae, hingga saat ini hanya ada satu famili yang bertahan berasal dari ordo Tarsiiformes. Tarsius memiliki tubuh kecil bersama dengan mata yang amat besar; tiap bola matanya berdiameter kurang lebih 16 mm dan keseluruhan berukuran sebesar otaknya.

Kaki belakang dari tarsius siau ini cukup panjang. Hingga saat ini populasi Tarsius cenderung mengalami penurunan (IUCN, 2012). Diperkirakan populasi Tarsius di Tangkoko adalah 156/km2 (Gursky, 1997). Hal ini disebabkan oleh faktor-faktor baik berasal dari didalam (internal) maupun berasal dari luar (eksternal).

Faktor luar (eksternal) yang mengakibatkan Tarsius menjadi hewan langga adalah lingkungan (habitat,sarang, jenis vegetasi), iklim (suhu, kelembaban, intensitas cahaya, dan curah hujan), predator (kucing hutan, ular dan manusia), dan pakan.

24. Simakobu

Monyet langka Simakobu ialah monyet berhidung pesek yang status populasinya sangat mengkawatirkan, bahkan hanya sedikit orang yang mengetahui monyet ini karena jarang terekspose akibat statusnya yang semakin langka. Simakobu merupakan spesies monoleptik di mana binatang ini tidak memiliki ‘saudara’ didalam marganya.

Russel A. Mittermeier, Presiden Conservation International (CI) memberitahukan bahwa Simakobu merupakan satu-satunya monyet pemakan daun. Ciri-ciri dari Simakobu adalah ekor melingkar pendek ,hidung tumpul layaknya halnya monyet emas atau monyet berhidung pesek.

Simakobu memiliki nama ilmiah Simias concolor, hingga saat ini status Simakobu dalam IUCN yang dikategorikan sebagai spesies yang Critically Endangered atau status konservasi tingkat keterancaman tinggi (hewan langka) dan dicap sebagai ‘The World’s 25 Most Endangered Primates’. Hal ini berlangsung disebajab populasi monyet ekor babi sepanjang 10 tahun paling akhir mengalami penurunan hingga 80%.

25. Burung Kakak Tua Jambul Kuning

kakatua jambul kuning merupakan Jenis burung yang hampir terancam punah. Kakatua Jambul Kuning mempunyai nama ilmiah Cacatua sulphurea. Daerah sebaran kakatua kecil jambul kuning adalah Kepulauan Sunda Kecil, Sulawesi, Bali, dan Timor, di daerah yang selamanya terkandung hutan-hutan primer dan sekunder.

Berdasarkan Kepala Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Provinsi Nusa Tengara Barat Dr Ir Widada MM, yang dikutip dari Republika, menyatakan populasi burung Kakatua Jambul Kuning yang hidup di alam liar di daerah NTB hanya tersisa 145 ekor. Bahkan, menurut Widada, burung Kakatua jambul kuning telah dinyatakan hewan langka yang masuk kategori parah oleh lembaga konservasi dunia (IUCN), dikarenakan jumlahnya yang jadi sedikit.

26. Burung Elang Flores

Elang flores memiliki nama ilmiah Nisaetus floris. Burung ini adalah jenis elang dengan ukuran cukup besar kurang lebih 71 – 82 cm yang menambah keanekaragaman fauna di Indonesia. Walaupun hewan ini memiliki nama elang flores, burung ini dapat juga di temukan di Pulau Lombok, Sumbawa, serta pulau kecil Satonda dan Rinca, tak cuma tentu saja di Pulau Flores, Nusa Tenggara.

Populasi elang flores terus mengalami penuruan sehingga Badan Konservasi Dunia IUCN menetapkannya sebagai jenis “hewan menuju kepunahan” (Critically Endangered/CR). Burung Elang Flores dewasa ini persebarannya diprediksi kurang dari 100 ekor dalam setiap 10.000 kilometer persegi.

Ciri-ciri elang ini ialah memiliki tubuh berwarna putih pada bagian bawahnya, hidup di kawasan hutan dataran rendah dan submontana hingga ketinggian 1.000 mdpl.

27. Kura-kura Paruh Betet

Kura-kura betet adalah hewan endemik pulau Sulawesi ini dinamakan Sulawesi Forest Turtle dalam bahasa Inggris. Sedangkan nama latinnya ialah Leucocephalon yuwonoi yang bersinonim bersama dengan Geoemyda yuwonoi dan Heosemys yuwonoi.

Kura-kura hutan Sulawesi sangat dikenal dengan nama kura-kura paruh betet. Pemberian julukan nama disebabkan bentuk mulutnya yang unik layaknya burung betet. Kura-kura hutan Sulawesi (kura-kura paruh betet) ini termasuk didalam salah satu jenis dari 7 jenis reptil paling langka di Indonesia.

Bahkan termasuk didalam daftar The World’s 25 Most Endangered Tortoises and Freshwater Turtles—2011 yang dikeluarkan oleh Turtle Conservation Coalition. Sebelumnya kura-kura hutan sulawesi digolongkan didalam genus Heosemys, namun sejak tahun 2000 dimasukkan didalam genus tunggal Leucocephalon.

Kata ‘yuwonoi’ didalam nama ilmiahnya merujuk terhadap Frank Yuwono yang kali pertama menemukan spesimen pertama kura-kura hutan sulawesi ini di pasar di Gorontalo Sulawesi.

28. Burung Trulek Jawa

Burung Trulek Jawa (Vanellus macropterus) merupakan salah satu jenis burung endemik Jawa yang memiliki habitat utama di wilayah rawa yang luas, layaknya padang rumput luas yang banjir selagi musim hujan. Menurut knowledge IUCN terakhir tahun 2013, jumlah populasi Trulek Jawa ini sudah jarang ditemukan, bahkan diprediksi kurang dari 50 ekor saja.

Jumlah populasi yang terus mengalamai penurunan ini diakibatkan oleh manusia dan konversi habitat untuk budidaya dan pertanian, serta perburuan. searah bersama dengan itu, menurut knowledge IUCN,

Dinyatakan bahwa ancaman kepunahan Trulek Jawa ini adalah masalah lahan berasal dari habitat asli yang sudah dialihfungsikan menjadi wilayah agro-industry farming atau lahan pertanian dan menjadi daerah budidaya air tawar, yaitu tambak.

29. Kodok Pohon Unggaran

Katak Ungaran memiliki nama latin Philautus jacobsoni atau biasa disebut Katak Pohon Ungaran. Katak unggaran ini mempunyai status Critically endangered (hampir punah) dan masuk didalam daftar The IUCN Red List of Threatened Species tahun 2008. Dalam pernyataannya.

Philautus jacobsoni dinyatakan nyaris punah bersama dengan alasan daerah yang menjadi habitatnya kurang berasal dari 10 km2, seluruh individu berasal dari jenis katak ini hanya terdapat di Gunung Ungaran, Semarang, Jawa Tengah.

30. Ekidna Moncong Panjang Barat

Landak Ekidna Moncong Panjang Barat (Zaglossus bruijnii) atau yang didalam bahasa Inggris biasa disebut dengan nama Western Long-beaked Echidna adalah hewan endemik yang berasal berasal dari Papua, dan Australia (punah) yang hidup di ketinggian 1300-4000 mdpl.

Habitat dari landak ekidna ini adalah padang rumput alpin dan hutan yang lembap. Ekidna adalah hewan mammalia yang bertelur (ordo Monotremata) yang masih bertahan hidup selain platipus (Ornithorhynchus anatinus). Sebagaimana bersama dengan platipus, Ekidna termasuk hewan yang unik.

Hewan Langka di Dunia

Perburuan liat tidak hanya terjadi di Indonesia saja, perburuan ini menyebabkan berbagai macam spesies banyak yang mati dan hampir punah. Kasus perburuan liar juga banyak terjadi di berbagai negara lain.

Entah apa yang menyebabkan orang dengan tega membunuh hewan hanya untuk kepentingan pribadi saja. Pastinya perburuan ini bukan hanya sebatas hobi saja, hewan buruan ini selain ditangkap, tetapi anggota badannya dijual di pasar gelap untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya.

Maka dari itu, perlu adanya didikan usia dini kepada anak agar lebih peduli terhadap lingkungan hewan, agar kelak kasus perburuan liar ini bisa diberantas.

Dibawah ini akan dijelaskan beberapa hewan langka yang terancam punah. IUCN ( International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources ) adalah organisasi untuk menangani flora dan fauna. Mereka bekerja sama dengan berbagai negara besar di dunia yang juga menangani hewan langka di dunia. Yang dikategorikan berpotensi hilang atau punah.

1. Macan Tutul Amur

Macan ini mempunya bulu yang khas sekali yang sangat indah dan juga tebal. Macan tutul amur berasal asli Rusia ini sering sekali diburu karena bulu yang di milikinya. Karena kualitas bulu yang sangat bagus sering di jadikan jaket dan juga pakaian yang lain.

Selain mempunyai bulu yang sangat tebal dan lembut corak dari macan tutul amur ini juga sangat indah jika di jadikan pakaian. Hal inilah yang membuat hewan ini menjadi langka akibat perburuan liar di Rusia. Untuk itu sekarang hanya terdapat kurang lebih 30 ekor saja di dunia.

Untuk menjaga kelestarian Macan Tutul Amur ini beberapa negara ikut menjaganya. Seperti Negara Perancis yang ikut menjaga kelangsungan hidup macan ini yang di tangkar di kebun binatang Mulhause.

2. Gorila Dataran Rendah

Hingga saat ini gorilla adalah salah satu hewan yang tingkat perburuannya masih sangat tinggi Parahnya mereka berburu bukan untuk di ambil bulunya melainkan di ambil dagingnya untuk dijadikan makanan.

Selain dari pemburu yang membuat spesies Gorila ini berkurang. Virus Ebola juga berperan sangat besar yang menyebabkan berkurangnya populasi gorila. Disebutkan bahwa terdapat kurang lebih sekitar 90% Gorila dataran rendah telah mati di kawasan Gabon.

3. Saola

Saola adalah hewan yang mendapat julukan Unicorn Asia dari orang-orang yang melihatnya. Nama Unicorn Asia disematkan pada Saola karena tanduk yang sangat runcing mirip dengan kuda Unicorn yang sering kita lihat pada film kartun dan boneka.

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh pihak terkait, Saola hanya tinggal beberapa ekor saja. Mungkin hanya terdapat kurang lebih puluhan ekor saja di alam liar. Dan di prediksi akan segera punah jika tidak ada penanganan khusus.

4. Ikan Vaquita

Ikan vaquita ini jika dilihat sekilas bentuknya sangat menyerupai ikan lumba-lumba. Vaquita satwa laut yang keberadaannya terancam punah yang hanya tersisa kurang lebih 100 ekor saja. Tentunya hal ini membuat ikan vaquita termasuk ke dalam binatang langka.

Perburuan yang membuat ikan ini populasinya menjadi berkurang. Spesies yang berasal dari Teluk California ini ternyata insangnya sangatlah mahal. Hal tersebutlah yang membuat para pemburu mejadi sangat tertarik untuk mencari atau menangkap hewan langka ini.

5. Badak Hitam

Di pasar gelap cula dari badak hitam sangatlah mahal, namun masih belum diketahui fungsi dari cula badak hitam ini untuk apa. Apakah hanya sekedar hobi atau digunakan untuk hal lainnya. Tapi, karena mahalnya harga dari cula badak hitam ini banyak pemburu yang terus mencari cula badak hitam ini untuk dijual pada pasar gelam.

Dari daftar hewan langka di dunia yaitu badak hitam ternyata merupakan hewan purba yang masih ada hingga saat ini. Habitat asli dari badak hitam ini berada di afrika namun kekurangan pengetahuan dan juga biaya perlindungan hewan. Mengakibatkan kurangnya pengamanan dari serangan pemburu liar yang menjadikan berkurangnya spesies hewan ini.

Dari data yang di teliti oleh ilmuan bahwa badak ini hanya tinggal sedikit saja di habitatnya. Kurang lebih hanya tersisa 4.800 ekor saja di alam liar. Tapi jumlah tersebut hanya perkiraan saja yang kemungkinan jumlahnya bisa lebih banyak atau bahkan bisa lebih sedikit dari perkiraan.

6. Tupai Jepang

Dari namanya saja kita sudah tahu bahwa hewan ini berasal dari jepang atau dalam bahasa latin disebut dengan Sciurus lis yang merupakan spesies endemik jepang. Spesies ini tersebar di berbagai wilayah di jepang yaitu di pulau Honsu, Shikoku, Dan Kyushu. Yang ternyata di beritakan spesies ini sangat berkurang drastis.

Dari survei yang diakukan peneliti jepang menyebutkan bahwa tupai jepang yang berada di Honshu bagian barat daya berkurang. Lebih parahnya lagi di wilayah Kyushu justru tupai ini tidak ada sama sekali disana bisa di katakan menghilang.

Yang menjadi penyebab utama ialah berkurangnya habitat asli mereka untuk tempat tinggal yang disebabkan oleh ulah manusia seperti pembalakan liar dan pembangunan.

7. Wombat Hidung Berbulu

Wombat adalah hewan asli dari negara Australia yang bisa disebut sebagai binatang langka. Wombat adalah hewan endemik yang berasal dari Autralia. Wombat ini sudah dinyatakan punah selama kurun waktu 5 tahun ini. Dan hanya beberapa ekor saja yang masih di jaga sangat ketat oleh Australia.

Tapi belakangan ini lahir hewan marsupial di taman Richard Underwood Nature Refuge. Spesies ini hanya tersisa 300 ekor saja di alam liar dan keberadaannya juga sangat jarang diketahui. Maka dari itu konservasi di Australia terhadap hewan ini amat di utamakan karena hewan ini hanya ada di Australia saja.

8. Siput Laut Naga Biru

Hewan yang jenisnya merupakan keluarga siput ditemukan di Australia yakni berada di pantai timur Gold Coast. Spesies ini memiliki nama latin Glaucus Atalanticus ditemukan di pasir putih pantai Gold Coast.

Apabila kamu menyangka bahwa binatang langka ini sangat lucu dan keren maka kamu salah bersar. Dari warnanya saja yang sangat cerah yaitu biru menyala mirip seperti naga namun itu justru sebagai peringatan bagi para predator untuk jangan mendekatinya.

Karena hewan ini sangat beracun dan juga sangat berbahaya jika menyengat manusia. Penemuan spesies siput ini menjadi perhatian masyarakat Australia karena langkanya hewan ini di sana.

9. Pika China

Pika adalah hewan yang sangat unik karena memiliki telinga seperti beruang dan hidung yang menyerupai kelinci. Hewan langka Pika ini belakangan sudah sangat jarang sekali ditemukan karena keberadaanya yang sudang sangat jarang.

Warga setempat menuturkan bahwa dalam waktu dekat hewan ini bisa saja punah. Dan menurut pihak konservasi bahwa pika ini sering ditangkap karena sangat lucu dan semua orang yang melihat pasti menyukainya. Kebanyakan dari mereka menganggap bahwa spesies dari China ini bisa di jadikan hewan peliharaan.

10. Kupu-kupu Kecil Tortoiseshell

Jenis kupu-kupu ini berasal dari wilayah Inggris dan sekarang di kabarkan populasinya mulai berkurang. Berdasarkan laporan pada tahun 2013 kupu kupu yang sangat lucu ini mengalami penurunan. Kurang lebih 77% dari kurun waktu 10 tahun sebelumnya.

Yang menjadi penyebab populasi kupu-kupu ini menjadi hewan langka disebabkan cuaca dan iklim yang sangat ekstrim. Pada beberapa tahun ini mereka berjuang untuk kelangsungan hidupnya dengan kejamnya perubahan iklim di inggris. Yang paling parah saat musim panas yang melanda negara inggris dan juga berkurangnya habitat asli dari kupu kupu ini.

11. Cicada

Cicada ini adalah serangga yang berasal dari Inggir, dan kini sudah sangat jarang bisa ditemukan Kelangsungan hidup cicada sekarang terancam punah bahkan di seluruh wilayah. Dan kini hanya tinggal sedikit yang terdapat di wilayah New Forest, Hampshire. Para peneliti dalam mencari tahu tentang hewan ini tidaklah mudah karena sulitnya hewan ini untuk di temukan.

Sehingga hanya sedikit saja data saja yang dapat didapatkan oleh peneliti tentang kondisi serangga yang terancam punah ini. Serangga yang mengeluarkan bunyi yang sangat keras ini seharusnya mudah di temukan dengan mencari tahu sumber suara yang dihasilkannya.

Tapi, ternyata suara yang dihasilkan dari serangga ini hanya bisa ditemukan pada bulan mei dan juli saja. Sehingga para peneliti harus membutuhkan waktu lama untuk menyelidiki. Peneliti masih mencari tahu apakah hewan ini sudah terancam menjadi hewan langka atau masih bisa dilestarikan.

12. Landak Hedgehog

Apabila kamu melihat hewan ini pasti ada rasa ingin memelihara karena hewan landak ini sangatlah lucu. Hewan yang mirip dengan landak tapi memiliki duri pendek ini adalah hewan endemik inggris.

Dalam kurun 70 tahun hewan yang banyak sekali diburu di inggris dan juga di dunia ini. Mengalami penurunan yang sangat drastis dalam populasinya disebabkan iklim atau musim dingin namun lebih hangat. Membuat terbangunnya Hedgehog atau landak dari inggris saat hibernasi di musim dingin.

Sebab hewan ini akan tidur sampai musim dingin dan ketika bangun akan ada banyak makanan di sekitar mereka. Namun perubahan cuaca ini membuatnya bangun dari hibernasinya lebih awal yang membuat Hedgehog bangun saat musim dingin.

Pada saat musim dingin tidak ada makanan sama sekali, hal ini membuat landak hedgehog mati dan populasinya semakin berkurang. Berdasarkan data pada tahun 1950 terdapat sekitar 36 juta ekor, dan pada tahun 2013 berkurang menjadi 12 juta ekor saja dan sudah menjadi hewan langka di wilayah Inggris.

***

Itulah artikel mengenai hewan langka di Indonesia dan dunia yang terancam punah. Semoga kita semakin peduli dengan kondisi binatang langka ini agar ikut berperan aktif dalam menjaga kelestarian fauna yang ada di Indonesia dan dunia.

Semoga bermanfaat 🙂

Terms : Binatang Langka / Hewan langka di Dunia / hewan yang hampir punah di indonesia / artikel hewan langka
jenis hewan langka dan asal daerahnya / hewan langka di dunia / hewan langka di kalimantan / nama binatang dan asalnya