Doa Mandi Wajib – Setiap Ummat muslim tentunya harus mengetahui tat acara mandi wajib atau mandi besar ini berguna untuk menghilangkan hadast besar. Sertiap orang yang yang masih memiliki hadast besar tidak akan sah shalatnya.
Di dalam ajaran Islam sendiri, hadats dibagi menjadi 2 jenis, yakni hadats kecil dan juga hadats besar. Berikut ini adalah penjelasan singkatnya;
- Hadats Kecil
Hadats kecil ini terjadi karena tidak berwudhu atau sudah wudhu tapi batal. Maka cara untuk menghilangkanny adalah dengan berwudhu. - Hadats Besar
Ada beberpa hal yang menjadi penyebab terjadinya hadats besar yakni keluar mani, bersetubuh. Maka untuk menghilangkanny adalah dengan melakukan mandi wajib atau mandi junub. Bagi mereka yang tidak sanggup dengan menggunakan air maka diberi keringanan dengan cara tayammum.
Mungkin banyak dari kita sudah mengetahui tata cara dan doa mandi wajib, namun masih banyak pula yang masih bingung dan bertanya-tanya apa itu mandi wajib.
Mandi wajib ini sangat penting karena hampir seluruh manusia akan mengalami suatu keadaan dimana mereka terkena hadats besar, sehingga mewajibkan untuk mandi junub.
Hal yang paling disayangkan adalah ketika kaidah dari mandi wajib ini tidak sesuai dengan ajaran islam, sehingga mandi junub yang dilakukan pun tidak sah.
Kali ini, maudisini akan menjelaskan dengan rinci mengenai mandi wajib mulai dari niat, tat acara hingga doa mandi wajib.
Daftar Isi
- 1 Pengertian Mandi Wajib
- 2 Landasan Hukum Mandi Wajib
- 3 Hal-hal yang Mengharuskan Mandi Wajib
- 4 Larangan-larangan Orang yang Memiliki Hadats Besar
- 5 Larangan-larangan bagi Wanita yang Sedang Haid atau Nifas
- 6 Syarat-syarat Sah Mandi Wajib
- 7 Hal yang Disunatkan Sebelum Mandi Wajib
- 8 Tata Cara Mandi Wajib
- 9 Rukun Mandi Wajib
- 10 Bacaan Niat Mandi Wajib
- 11 Cara Mandi Wajib
- 12 Tata Cara Mandi Wajib Setelah Haid dan Nifas
- 13 Larangan Mengakhirkan Mandi Wajib
- 14 Mandi Sunnah
- 15 Kesalahan-Kesalahan Mandi Wajib
- 15.1 1. Mandi Tidak Dapat Menggantikan Wudhu
- 15.2 2. Tidak Meratakan Air Ke Seluruh Bagian Tubuh
- 15.3 3. Menunda Mandi Wajib Hingga Matahari Terbit
- 15.4 4. Menggunakan Penutup Kepala Ketika Mandi
- 15.5 5. Tidak Menutup Aurat dari Pandangan Manusia Ketika Mandi
- 15.6 6. Memiliki Keyakinan Bahwa Dua Mandi Tidak Boleh di Satukan
Pengertian Mandi Wajib
Mandi wajib bisa disebut juga dengan mandi junub atau juga mandi besar. Mandi wajib dilakukan jika kita berniat untuk menghilangkan hadats besar.
Dalam Bahasa Arab sendiri adalah Ghusl (الْغُسْل). Secara etimologi, Ghusl memiliki arti mengalirkan, sedangkan secara bahsa, Ghusl (الْغُسْل) adalah mengalirkan air ke seluruh tubuh dengan niat tertentu.
Hal ini bisa dikatakan juga bahwa mandi wajib ini harus dilakukan oleh seluruh Ummat muslim untuk membersihkan diri dari hadats besar, baik yang dilakukan oleh sengaja atau juga tidak disengaja. Mandi junub ini wajib berlaku untuk laki-laki dan perempuan.
Landasan Hukum Mandi Wajib
Mandi junub ini hukumnya wajib dilakukan, seperti sudah diterangkan dalam Al-Quran, berikut ini adalah ayat Al-Quran yang menjelaskan wajibnya melakukan mandi junub.
Q.S. Al-Maidah ayat 6
Artinya: “Dan jika kamu junub Maka mandilah..”
Q.S. AnNisa ayat 43
Selain kedua ayat diatas, terdapat pula hadits Shohih Bukhori yang berbunyi;
Dari ketiga landasan diatas sudah cukup menguatkan dan sangat meyakinkan betapa pentingnya kewajiban untuk melakukan mandi junub ini.
Hal-hal yang Mengharuskan Mandi Wajib
Mandi wajib ini dilakukan untuk menghilangkan hadats besar. Berikut ini adalah hal-hal yang bisa mengakibatkan kita terkena hadats besar sehingga mewajibkan mandi junub;
- Haid atau menstruasi
- Keluarnya mani baik dalam keadaan sadar atau juga mimpi basah.
- Setelah melakukan hubungan suami istri.
- Nifas, yakni darah yang keluar dari rahim wanita seletelah proses melahirkan.
- Meninggal dunia.
Larangan-larangan Orang yang Memiliki Hadats Besar
Terdapat beberapa hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh orang-orang yang meiliki hadats besar. Maka jika orang ini ingin terlepas dari larangannya itu maka diharuskan untuk mandi wajib, berikut ini adalah hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh orang yang memiliki hadats besar;
- Melaksanakan Sholat, baik itu sholat wajib atau juga sholat sunnah.
- Melakasanakan thawaf, thawaf ini adalah salah satu rukun ibadah Haji.
- Tidak diperbolehkan menyentuh dan membawa Al-Quran.
- Membaca Al-Quran.
- I’tikaf atau berdiam diri di masjid.
Larangan-larangan bagi Wanita yang Sedang Haid atau Nifas
Memang sudah kodrat bagi kaum wanita haid dan nifas, ini adalah sebuat fitrah yang tidak bisa ditolak dan sudah menjadi sebuah ketetapan yang telah Allah berikan kepada kaum wanita.
Sehingga perlunya para wanita mengetahui apa saja larangan yang telah ada ketetapannya yang harus dijalankan saat wanita mengalam haid atau nifas.
Berikut ini adalah hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh wanita ketika sedang mengalami haid atau nifas;
- Melaksanakan Sholat, baik itu sholat wajib atau juga sholat sunnah.
- Melaksanakan puasa, baik itu puasa wajib atau juga puasa sunnah.
- Dicerai atau di talak.
- Melaksanakan thawaf, thawaf ini adalah salah satu rukun ibadah Haji
- Tidak diperbolehkan menyentuh dan membawa Al-Quran.
- Bersetubuh dengan pasangan halal.
- Menyeberangi mesjid jika khawatir mengotorinya dengan darah.
- Bersenang-senang antar pusar perut dan lutut.
Syarat-syarat Sah Mandi Wajib
Berikut ini adalah syarat sah-nya dari mandi wajib.
- Islam
- Mumayyiz
- Tidak dalam keadaan nifas atau haid.
- Dengan menggunakan air.
- Tidak ada sesuatu yang menghalangi antara kulit dan air yang sampai pada kepalanya.
Hal yang Disunatkan Sebelum Mandi Wajib
Dari Aisyah ra. Berkata;
Adapun hal-hal yang disunatkan sebelum mandi wajib yakni;
- Mendahulukan membasuk segala kotoran dan najis yang ada pada seluruh badan.
- Membaca Basamallah pada permulaan mandi.
- Menghadap kiblat ketika mandi.
- Menduhulukan tubuh pada bagian kanan dari pada bagian kiri
- Membasuh badan hingga 3 kali.
- Membaca doa mandi wajib.
- Berwudhu terlebih dahulu sebelum melakukan mandi wajib.
Tata Cara Mandi Wajib
Sudah kita ketahui dan dijelaskan pada penjelasan diatas bahwa mandi wajib itu dilakukan untuk menghilangkan hadats besar, baik itu diakibatkan oleh haid, keluar mani, berhubungan suami istri atau nifas.
Sehingga ketika kita akan melaksanakan mandi wajib ini terdapat tata cara yang harus dilakukan. Tata cara ini sudah menjadi tuntunan agar kita benar-benar bersih dari hadats besar.
Perihal niat mandi wajib ini bisa niat didalam hati atau juga dilafadzkan secara lisan atau juga di dalam hati.
Merujuk pada landasan hukum mandi wajib ini berarti hukumnya adalah wajib, maka setiap muslim memang dianjurkan untuk bisa dan mengetahui tata cara dari mandi wajib ini.
Umumnya mandi wajib atau juga mandi junum hanya dilakukan oleh orang-orang yang memasuki masa akil baligh atau pubertas. Hal ini berguna untuk menyucikan diri dari segala perbuatan dan hadats besar.
Sehingga bagi setiap orang yang mulai memasuki masa akil baligh sudah sangat dianjurkan untuk mengetahui tata cara serta ilmu dari doa mandi wajib.
Semoga dengan sempurnanya kita melakukan mandi wajib ini maka amal ibadah kita pula akan diterima oleh Allah SWT. Aamiin.
Berikut ini adalah penjelasan tata cara mandi wajib mulai dari doa mandi wajib, niat mandi wajib hingga rukun mandi wajib yang telah diajarkan dan sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad SAW dan juga hadits shahih;
Rukun Mandi Wajib
Rukun mandi wajib itu ada tiga, yakni niat, menghilangkan najis yang ada pada tubuh dan yang terkahir itu menyiram air pada seluruh rambut dan kulit.
Berikut ini adalah penjelasan secara rincinya;
1. Niat
Niat mandi wajib ini tidak perlu diucapkan dengan lisa karena jika kita mengucapkan dalam hati saja sudah cukup. Niatkan hati kita untuk menghilangkan hadats besar atau niat mandi besar.
Niat ini dilakukan ketika bersamaan dengan basuhan atau juga siraman pertama. Jika niat itu dilakukan setelah siramah pertama, maka wajib untuk mengulangi mandi tersebut.
Teguhkanlan hati kita saat mandi besar ini agar diri kita kembali bersih dari hadats yang ada.
2. Menghilangkan Najis yang ada Pada Tubuh
Imam Rofi’i pernah berpendapat bahwa tidak cukup jika mandi besar hanyak menyiramkan air pada tubuh seluruh tubuh saja dengan satu siraman. Namun harus dilakukan secara berulang untuk benar-benar memastikan bersih dan hilangnya hadats yang ada pada diri kita.
Namun ada juga yang berpendapat menurut Imam An-Nawawi bahwa satu siraman ke seluruh tubuh sudah mencukupi dalam mandi besar jika di dalam tubuh terdapat najis hukmi, asalkan seluruh kulit dan rambut dibasahi oleh air.
Jika didalam tubuh terdapat najis aini, maka harus disiram secara berulang-ulang ketika membasuh tubuh agar dapat menghilangkan najis tersebut.
3. Menyiram Air Pada Seluruh Rambut dan Kulit
Ketika mandi junub sangat diwajibkan untuk menyiram air ke seluruh rambut dan kulit. Maksud rambut disini adalah rambut di kepala atau rambut yang ada pada bagian tubuh lain. Tidak terkecuali juga untuk rambut yang tipis atau rambut yang tebal.
Cara untuk membasuh rambut adalah dengan menyela-nyela rambut agar ari bisa membasahi tiap celah rambut. begitu pula dengan menyiramkan air pada setiap celah kulit tubuh.
Bersihkan seluruh kulit yang tampak seperti kulit tangan, kaki, badan. Jangan lupa juga untuk bersikan kulit yang tersembunyi seperti kulit yang ada pada lubang telinga, hidung, celah-celah mulut hingga pada bagian kelamin dan dubur.
Bacaan Niat Mandi Wajib
Sudah kita ketahui bahwa segala sesuatu itu memang berasal dari niat. Bersungguh-sungguhlah ketika niat agar segala sesuatu amalan dan perbuatan itu diterima oleh Allah.
Niatkan mandi wajib untuk menghilangkan hadats besar yang menempel dalam tubuh. Maka utamakanlah niat tersebut, niat ini lah yang akan membedakan mana mandi wajib dan mana mandi biasa.
Bacaan Niat Mandi Wajib Secara Umum
Doa mandi wajib untuk niat mandi wajib yang dilakukan ini adalah untuk membersihkan dari segala jenis bentuk hadats besar.
Pembacaanya tergantung diri kita dan disesuaikan, apabila ingin didalam hati maka cukup dengan niat dan tujuan yang ditujukan untuk membersihkan diri dari hadats besar.
Apabila ingin dilafadzkan secara lisan, maka niat mandi wajib adalah;
Bacaan Niat Mandi Wajib Setelah Keluar Mani atau Bersetubuh
Berikut ini adalah bacaan niat mandi wajib yang dilakukan setelah berjunub, keluar mani atau bersetubuh;
Bacaan Niat Mandi Wajib Setelah Haid
Berikut ini adalah bacaan niat mandi wajib yang setelah haid;
Bacaan Doa Niat Mandi Wajib Setelah Nifas
Berikut ini adalah bacaan niat mandi wajib yang setelah nifas;
Cara Mandi Wajib
Setelah kita mengetahui niat mandi wajib, maka selanjutkan akan diterangkan bagaimana tat acara mandi wajib agar sesuai dengan aturan yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW;
1. Niat Mandi Wajid
Dalam melakukan niat, niat mandi wajib dapat dilafadzkan langsung dengan lisan atau juga dengan dilakukan dalam hati. Bahasa yang digunakan bisa Bahasa Arab atau juga Bahasa Indonesia, namun ada baiknya jika ingin melafadzkannya dengan Bahasa Arab.
Sebaiknya kita mengikuti tuntunan dari Nabi Muhammad SAW yang menganjurkan dengan Bahasa Arab, jika belum hafal maka bisa dihafalkan dahulu sebelum mandi, dari bacaan niat mandi wajib ini sangat pendek dan mudah dihafal.
2. Membersihkan Kedua Telapak Tangan
Basuhlah dan sirang kedua telapak tangan, muali dari tangan kanan yang dibasuh oleh tangan kiri, begitu pula sebaliknya yakni tangan kiri yang dibasuh oleh tangan kanan. Syarat dari mandi wajib ini disunnahkan dilakukan secara berulang sebanyak 3 kali.
3. Membersihkan Kemaluan
Membersihkan kemaluan ini dilakukan dengan cara mencucinya sekaligus membersihkan mani dair semua jenis kotoran yang berada disekitar kemaluan.
Gunakanlah tangan kiri untuk memersihkan atau membasuk kemaluan, sedangkan tangan kanan digunakan untuk menyiramkan air pada bagian kemaluan.
4. Berwudhu
Setelah membersihkan seluruh bagian tubuh, termasuk juga kemaluan, maka selanjutnya adalah berwudhu.
Cara berwudhu sama halnya dengan kita akan melakukan ibadah sholat.
5. Membasuh Rambut dan Menyela Pangkal Kepala
Ketika mandi wajib, cara membasuh rambut yang tepat adalah dengan cara menyela kepala. Degan cara memasukan kedua tangan ke dalam air, lalu tangan yang telah basah itu sedikitnya dipercikan dengan sedikit goyangan tangan.
Dari Abu Hurairah ra. berkata :”Sesungguhnya di bawah sehelai rambut terdapat jinabat (bagi orang junub) oleh karena itu basuhlah rambut dan bersihkan kulit”. (HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi)
Selanjutkan gosokan pada bagian rambut hingga kulit kepada dengan mengguanakan jari-jari tangan, terakhir, siram kepala sebanyak 3 kali.
6. Menyiram dan Membersihkan Seluruh Anggota Tubuh
Pastikan bahwa seluruh tubuh sudah benar-benar tersiram dengan air bersih. Seluruh tubuh harus bersih mulai dari bagian yang tidak terlihat, tersembunyi atau juga lipatan-lipatan yang ada pada tubuh. Bagian belakang tubuh, bagian bawah tubuh, kemaluan dan juga pada sela-sela kaki.
Sebaiknya untuk jongkok ketika mandi wajib ini agar terbukan seluruh bagian yang terdapat lubang dalam tubuh, lalu percikan air serta bersihkan daerah tersebut. Jika ada bagian yang sulit, maka cobalah aliri air dan menggosoknya seperti pada qubul dan dubur.
Menjelang selesai mandi sebelum membasuh kedua kaki, maka sangat dianjurkan untuk bergeser sedeikit ke tempat semula, lalu basuhlah kedua kaki sampai merata
Tata Cara Mandi Wajib Setelah Haid dan Nifas
Cara mandi wajib perempuan ini sama saja dengan cara mandi wajib laki-laki yang telah dijelaskan sebelumnya.
Namun khusus untuk perempuan yang baru saja selesan dari masa haid atau nifas terdapat tambahan lain yaitu untuk membersihkan darah yang keluar dari kemaluannya.
Perempuan yang baru selesai haid atau nifas dalam tat acara mandi wajib sangat dianjurkan untuk mencuci tempat keluarnya darah sampai bersih dengan menggunakan kain, kapas atau benda lainnya.
Diperbolehkan juga menggunakan wangi-wangian agar bagian kemaluan lebih bersih dan harum. Perlu kita sadari bahwa saat mandi wajib itu membasuh bagian tubuh hingga benar-benar bersih dari darah haid dan nifas.
Larangan Mengakhirkan Mandi Wajib
Mandi wajib itu harus di segerakan karena jika badan kita masih terdapat hadats besar maka otomatis kita tidak bisa melakukan ibadah solat dan lainnya, maka dari itu sangat dianjurkan untuk menyegerakan mandi wajib saat kita tahu mendapat hadats besar.
Berikut ini adalah larangan Mengakhirkan Mandi Wajib
- Mengakhirkan mandi wajib hingga waktu sholat tiba.
- Meninggalkan sholat secara bersamaan dengan berhentinya darah haid. Jika darah haid wanita berhenti sebelm keluarnya sholat Ashar sekalipun hanya sebatas satu rakaat. Maka diwajibkan baginya untuk melaksanakan sholat Ashar.
Mandi Sunnah
Selain mandi wajib dalam islam juga diajarkan untuk mandi sunnah. Mandi sunnah ini dianjurkan mandi di waktu-waktu tertentu.
Tata cara pelaksanaan mandi sunnah ini hampir sama dengan tata cara mandi wajib, berikut ini adalah macam-macam mandi sunnah yang sebaiknya kita laksanakan;
- Mandi di hari Jumat
- Mandi ketika akan melaksanakan shalat Idul Adha dan Idul Fitri
- Mandi sebelum melaksanakan shalat sunnah istisqa
- Mandi sebelum melaksanakan shalat sunnah gerhana matahari
- Mandi sebelum melaksanakan shalat sunnah gerhana bulan
- Mandi setelah memandikan mayit
- Seorang muallah, yang baru masuk Islam, juga disunnahkan mandi
- Orang yang gila atau epilepsi lalu sembuh, maka disunnahkan mandi
- Mandi ketika akan melakukan ihram
- Mandi ketika akan masuk Kota Makkah
- Mandi ketika akan wuquf di Arafah
- Mandi ketika melakukan mabit di Muzdalifah
- Mandi ketika akan melempar jumrah
- Mandi sebelum melakukan Tawaf
- Mandi sebelum melakukan Sai
- Mandi sebelum masuk Kota Madinah
Kesalahan-Kesalahan Mandi Wajib
Terdapat beberapa kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan kesalahan, sebaiknya kita mengetahui hal tersebut agar mandi kita sempurna dan hadats yang ada dalam tubuh kita bisa bersih.
Berikut ini adalah beberapa kesalahan yang sering terjadi ketika mandi wajib
1. Mandi Tidak Dapat Menggantikan Wudhu
Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak berwudhu setelah mandi.”
Abu Bakr bin Al-Arabi mengatakan, “Para ulama tidak berbeda pendapat bahwa wudhu sudah masuk dalam mandi dan niat bersuci dari janabat sudah mencakup niat untuk bersuci dari hadats serta menghilangkannya. Hal ini desebabkan penghalang-penghalang janabat lebih banyak daripada penghalang-penghalang hadats sehingga niat yang lebih sedikit masuk ke dalam niat yang lebih besar dan yang demikian itu sudah mencukupinya”.
2. Tidak Meratakan Air Ke Seluruh Bagian Tubuh
Hal ini terjadi biasanya pada orang yang kelebihan berat badan atau orang gemuk. Seringkali ada bagian-bagian dari anggota tubuhnya yang tidak terkena air contohnya pada bagian lipatan lemak yang ada pada dada dan perut.
Air tidak bisa mengalir bagian tersebut karena terhalang, sehingga dalam kejadian seprti ini maka mandi wajibnya tidak sempurna.
3. Menunda Mandi Wajib Hingga Matahari Terbit
Banyak dari kaum wanita yang dalam keadaan junub (setelah berhubungan badan dengan suami) atau suci dari haid pada malam pertama. Mereka menunda mandi wajib hingga matahari terbit. Setelah itu baru mandi dan melaksanakan solat subuh.
Tentunya hal ini sangat keliru dan tidak boleh. Menurut ijma’ hal ini haram karena harus segera mandi wajib agar bisa melaksanakan sholat sesuai dengan waktunya.
Allah berfirman dalam Surat An-Nisa ayat 103
فَإِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلَاةَ فَاذْكُرُوا اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِكُمْ ۚ فَإِذَا اطْمَأْنَنتُمْ فَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ ۚ إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَّوْقُوتًا
“Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah pada saat berdiri, duduk, dan berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiabn yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman“. (An-Nisa’ [4]: 103)
Menunda waktu sholat dengan sengaja hingga tiba waktu shalat itu telah habis maka termasuk ke dalam dosa besar. Apabila sang suami mengethaui hal itu dan membiarkannya, maka sesungguhnya mereka terjerumus ke dalam dosa yang besar (keadaan ini jika istrinya sudah mengetahui hukumnya).
Namun jika tidak mengerti diantara keduanya, maka dirinya tergolong ke dalam orang yang udzur lantaran ketidaktahuan hingga mengerti.
4. Menggunakan Penutup Kepala Ketika Mandi
Banyak diantaranya yang memakai penutup kepala ketika mandi atau juga meletakan sesuatu diatas kepala dengan tujuan agar bagian tersebut tidak basaha karena khawatir jika rambutnya basah.
Padahal hal ini sangat salah karena telah mencegah masuknya air ke bagian kulit kepala, maka dengan demikian mandi wajibnya pun akan kurang sempurna akibat dari menutup bagian kepala yang seharusnya wajib untuk di basuh.
5. Tidak Menutup Aurat dari Pandangan Manusia Ketika Mandi
Apabila kamu mengetahui bahwa malu itu termasuk sebagian dari iman. Akan tetapi, nyatanya masih banyak yang menyepelekan hal ini.
Mungkin di kota-kota besar sudah jarang terjadi, namun di pedesaan atau perkampungan masih banyak orang yang mandi di sungai sehingga auratnya terlihat oleh siapa saja.
Nabi Muhammad SAW mengabarkan bahwa di antara sebab-sebab adzab kubur adalah tidak menutup (aurat) ketika kencing.
6. Memiliki Keyakinan Bahwa Dua Mandi Tidak Boleh di Satukan
Mungkin hal seperti ini jarang terjadi di waktu bersamaan, tapi sebaiknya sangat dianjurkan untuk mengetahui hal ini.
Misal dalam sebuah kasus itu hari raya Idul Fitri jatuhnya pada hari Jumat, maka kita cukup mandi satu kali saja dan menggabungkan dua niat. Demikian pula dengan mandi junub di hari Jumat.
Hal ini berdasarkan sabda Nabi Muhammad SAW:
وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى
“Setiap orang akan mendapat sesuai yang dia niatkan“.
***
Itulah penjelasan dari doa mandi wajib, niat mandi wajib, tata cara mandi wajib, cara mandi wajib, mandi wajib, niat mandi besar, doa mandi junub, niat mandi junub.
Semoga bari para pembaca bisa sangat membatu dan bermanfaat sehingga bisa menambah wawasan mengenaik mandi wajib, doa mandi wajib setelah haid, tata cara mandi wajib setelah haid
Semoga Bermanfaat 😊
Untuk memperdalam pemahaman agama islam, baca juga doa qunut