Masih maudisini kan? Pada kesempatan artikel kali ini akan membahas Putra Sang Fajar alias Bapak Proklamator kita Ir. Soekarno. Hal yang akan dibahas bukan menganai sepak terjangnya di bidang politik atau perjuangan merebut kemerdekaan. Melainkan istri-istri nya yang jarang diketahui oleh banyak orang. Istri Soekarno ini tidak semua-nya berasal dari Indonesia ada yang berasal dari luar Indonesia. Simak Ulasannya berikut ini.
Istri Soekarno, Putra Sang Fajar
“Jas Merah, Jangan sekali kali melupakan Sejarah”
Sepenggal kata yang diucapkan oleh Soekarno itu mungkin sudah tidak asing didengar oleh kita. Salah satu tokoh terbesar dan paling berpengaruh atas merdekanya bangsa ini.
Siapa sangka, Ir. Soekarno memiliki hal unik yang banyak orang masih belum mengetahui nya. Yap, beliau memiliki 9 orang istri yang rupawan dan memiliki paras anggun.
Tidak semua istri Soekarno itu dinikahinya dalam waktu yang bersamaan, ada beberapa istri yang dinikahi setelah menceraikan istri yang sebelumnya.
Presiden pertama ini memiliki jiwa pahlawan yang tinggi serta sangat karismatik. Tidak heran jika beliau mempunyai 9 istri, mulai dari ibu kostnya saat beliau masih menginjak perkuliahan hingga anak SMA saat beliau sudah berusia 65 tahun.
Oetari Tjokroaminoto
Oetari merupakan putri dari salah satu pahlawan nasional dan pendiri Sarekat Islam, HOS Tjokroaminoto. Selain sebagi seorang mertua, HOS Tjokroaminoto juga sebagai seorang guru dari Soekarno.
Soekarno menikahi Oetari pada beliau berusia 20 tahun, sedangkan Oetari berusia 16 tahun. Pernikahan pun digelar di kota Pahlawan yakni Surabaya dan pindah ke Bandung untuk melanjutkan masa studinya disana.
Namun sayang, pernikahan mereka tidak bertahan lama, Soekarno pun menceraikan istri pertamanya ini. Karena pada awalnya mereka sudah saling mengenal.
Hubungan antara Soekarno dan Oetari seperti seorang adik dan kakak ketimbang pasangan suami-istri.
Inggit Ganarsih
Siapa yang tidak mengenal sosok istri Soekarno yang kedua ini. Bisa dikatakan ibu Inggit Ganarsih adalah cinta sejati dari Sang Proklamator.
Kala itu Soekarno bertemu dengan Ibu Inggit Ganarsih pada saat tinggal di kost-an. Beliau mengenal Ibu Inggit pada usia 20 tahun, sedangkan Ibu Inggit berusia 31 tahun.
Pada saat pertama kali bertemu, Soekarno jatuh cinta kepadanya karena parasnya yang rupawan dan matang dalam hal usia. Walaupun pada waktu itu Ibu Inggit telah memiliki suami yakni Haji Sanusi.
Akhirnya Soekarno bisa mendapatkan cintanya dan menikahinya pada tahun 1923. Ibu Inggit adalah sosok yang setia, beliau selalu menemani Soekarno kemanapun dia pergi.
Namun sayang, setelah membangung bahtera rumah tangga selama 20 tahun. Soekarno dan Ibu Inggit harus bercerai karena Ibu Inggit tidak mau dimadu olehnya. Selama 20 tahun itu pula, mereka tidak dikarunia seorang anak.
Fatmawati
Ibu Fatmawati memiliki nama asli Fatimah, beliau adalah ibu negara pertama Republik Indonesia. Beliau bertemu dengan Soekarno pada saat Soekarno dibuang di Bengkulu.
Ibu Fatmawati adalah putri dari tokoh Muhamaddiyah di Bengkulu. Soekarna dan Ibu Fatmawati menikah pada tahun 1943. Kala itu Soekarno berusia 41 tahun dan Ibu Fatmawati berusia 21 tahun.
Sangat disayangkan, pada usia pernikahan menginjak tahun ke-12 tepat dua hari setelah beliau melahirkan Guruh Soekarno Putra. Soekarno meminta izin kepada Fatmawati untuk menikah kembali.
Kala sakit hari mendera, akhirnya Fatmawati menemui Ibu Inggit dan meminta maaf telah “merebut” Soekarno pada kala itu. Bahkan Fatmawati sampai menciumi kaki dari Ibu Inggit ini.
Dari hasil pernikahan dengan Fatmawati, mereka dikaruniai 5 orang anak, dimana salah satunya adalah mantan Presiden RI yakni Megawati Soekarnoputri.
Hartini
Ada dua cerita yang menyebutkan bahwa Hartini bertemu dengan Soekarno itu di Candi Prambanan dan satu lagi bertemu di kantor Walikota Salatiga.
Hartini merupakan seorang janda dengan lima orang anak saat diperistri oleh Soekarno. Ketika mereka menikah, Hartini berusia 29 tahun. Banyak sekali yang mengkritik Hartini karena dianggap sebagai kerikil bagi rumah tangga Soekarn dan Fatmawati.
Banyak sekali yang mengkritik sikap beliau dari berbagai media dan aktivis wanita sekalipun. Berbagai awak media lebih condong dan membela Fatmawati. Dengan kejadian tersebut, nama baik Hartini harus tercoreng.
Kesetiaan Hartini memang diacungi jempol. Beliau berhasil mempertahankan hubungan pernikahan walaupun Soekarno masih sangat sering mendekati banyak wanita.
Sejarah mencatat bahwa di pangkuan Hartini lah Soekarno menghembuskan nafas terakhirnya .
Kartini Manoppo
Istri Soekarno yang ke-5 adalah seorang pramugari dari maskapai Garuda Indonesia. Kartini Manoppo berasal dari Bolaang Mongondow. Soekarno mulai jatuh cinta karena melihat sebuah lukisan karya Basuki Abdullah dengan objek Kartini.
Pada awalnya Soekarno selalu memninta Kartini untuk ikut terbang setiap kali berkunjung ke luar negeri. Seiring berjalannya waktu akhirnya hubungan mereka pun menuju ke jenjang pernikahan.
Mereka menikah pada tahu 1959 dan pada tahun 1967 dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Totok Suryawan Sukarno.
Ratna Sari Dewi
Nama asli Ratna Sari Dew adalah Naoko Nemoto. Beliau adalah wanita asli Jepang yang lahir di Tokyo pada 6 Februari 1940. Beliau dinikahi Soekarno pada saat berusia 19 tahun dan dikaruniai seorang putri bernama Kartika Sari Dewi.
Ketika Soekarno turun dari tahtanya, Ratna Sari Dewi mulai tinggal di beberapa negara seperti Swiss, Prancis dan Amerika Serikat. Tahun 1983 beliau kembali lagi ke Indonesia.
Terdapat beberapa kontroversi yang sempat heboh. Salah satunya beliau pernah bersitegang dengan Minnie Osmena yang tidak lain adalah cucu mantan Presiden Filipina, Sergio Osmena.
Serta pada saat peluncuran buku photography di Jepang yang secara terang-terangan menampilkan photo beliau setengah telanjang dan terdapat tattoo di bagian tubuhnya. Atas kejadian tersebut, Ratna Sari Dewi dianggap bentuk pelecehan kepada Soekarno.
Haryati
Haryati memiliki profesi sebagai seorang penari istana dan staff Sekretaris Negara Bidang Kesenian. Pada saat mendekati Haryati, Soekarno telah berusia 62 tahun dan Haryati berusia 23 tahun. Pernikahan digelar pada 21 Mei 1963.
Pernikahan keduanya hanya berlangsung selama 3 tahun dan tidak dikaruniai seorang anak pun. Soekarno menceraikan Haryati dengan alasan sudah tidak ada lagi kecocokan antara keduanya.
Yurike Sanger
Pertemuan Seokarno dengan Yurike berawal pada tahun 1963, saat itu Yurike masih mengenyam pendidikan SMP. Saat itu Yurike merupakan bagian dari Barisan Bhinneka Tunggal Ika.
Dengan seringnya bertemu, maka mulai lah tumbuh benih-benih cinta diantara Soekarno dan Yurike. Bahkan menyebutkan bahwa Soekarno sering mengirimi surat dan pernah memberikan kalung.
Mereka pun menikah pada tahun 1964, kala itu Yurike menginjak kelas 2 SMA. Namun sayang, saat kekuasaan Soekarno mulai pudar dan kondisi sudah mulai tidak menentu. Soekarno pun meminta agar Yurike mengajukan surat cerai.
Pada tahun 1967, Soekarno pun dimakzulkan secara de facto sebagai Presiden Republik Indonesia. Maka sejak saat itu Soekarno dan Yurike bercerai secara baik-baik
Heldy Djafar
Istri Soekarno ke-9 ini adalah gadis asal Kutai Kartanegara ini dinikahi oleh Soekarno saat berusia 18 tahun. Semenatar Soekarno telah menginjak usia 65 tahun.
Keduanya melangsungkan pernikahan pada tahun 1966, di saat ini pula kekuasaan Soekarno mulai turun. Pernikahan keduanya tidak bertahan lama, hanya sekitar tahun. Saat itu kondisi politik sedang memanas.
Kondisi ini yang membuat Heldy Djafar sempat meminta agar Soekarno menceraikannya. Namun Sang Proklamator bersikukuh hanya maut yang dapat memisahkannya.
Kondisi politik yang sedang memuncak pula membuat Soekarno diasingkan di Wisma Yaso, sehingga komunikasi diantara keduanya mulai renggang. Akhirnya pada usia 21 tahun, Heldy menikah lagi dengan Gusti Suriansya yang kala itu ber
Itulah kisah bahtera rumah tangga Ir. Soekarno dengan kesembilan istrinya, banyak sekali pendapat serta cerita lain yang menyebutkan seberapa banyak Istri yang beliau nikahi. Namun, sampai sejauh ini, mereka lah yang tercatat dalam sejarah sebagai istri dari Putra Sang Fajar.