ISI PERJANJIAN SARAGOSA – Jauh sebelum Negara Indonesia merdeka, tanah air tercinta ini dihuni oleh para penjajah yang berniat menguasai serta mengeksploitasi kekayaan alam yang ada. Bahkan dalam kurun waktu yang lama mereka menjajah tanah air ini. Bukan hanya setahun atau dua tahun, bahkan hingga berabad-abad.
Apakah kalian pernah mendengar Perjanjian Saragosa?
Perjanjian ini terkait pembagian wilayah yang dilakukan oleh orang Portugis dan Spanyol. Kali ini maudisini akan membas hal-hal yang terkait dari perjanjian Saragosa mulai dari latar belakang, isi perjanjian Saragosa dan dampak dari Perjanjian Saragosa.
Simak pembahasannya di bawah ini.
Latar Belakang Perjanjian Saragosa
Perjanjian saragosa terjadi pada tanggal 22 April tahun 1529. Perjanjian Saragosa ini terjadi antara orang Spanyol dan Portugis untuk menentukan bahwa bumi bagian timur itu dibagi menjadi dua kerajaan.
Pada awalnya perjanjian Saragosa ini dibentuk untuk memperbaharui kesepakatan sebelumnya yaitu perjanjian Tordesillas. Sejarah mencatat bahwa negara Spanyol dan Portugis adalah negara pelopor penjelah Eropa. Kedua negara tersebut mengarungi setiap samudra hingga akhirnya berlabuh di Indonesia.
Pertemuan orang Spanyol dan Portugis ini menjadi latar belakang dari Perjanjian Saragosa. Pada saat pertama kali bertemu, hampir terjadi pertempuran diantara kedua bangsa tersebut karena menganggap telah melanggar perjanjian sebelumnya, yakni Perjanjian Tordesillas.
Pertemuan kedua negara ini tepatnya di Maluku. Pertemuan ini berawal ketika bangsa Portugis tiba di Maluku pada tahun 1512 M, pada saat itu bangsa Portugis dipimpin oleh Alfonso d’Albuquerque. Kedatangan mereka diterima dengan baik oleh Raja Ternate.
Awalnya kedatangan Bangsa Portugis ini adalah untuk berdagang, saat itu juga Kerajaan Ternate sedang bermusuhan dan terdapat konflik dengan kerajaan Tidore. Kedatangan Bangsa Portugis ini membuat Raja Ternate meminta bantuan kepada mereka untuk membangun banteng pertahanan sebagai salah satu bentuk dari perlindungan dan serangan dari musuh.
Imbalan yang diberikan kepada Bangsa Portugis adalah mereka dapat memonopoli perdagangan dan menguasai perdagangan. Namun tindakan dari Bangsa Portugis justru melebihi imbalan yang di dapat. Mereka tidak hanya memonopoli perdagangan tetapi juga bertindak sewenang-wenang dan sangat kejam. Bahkan tindakan mereka cenderung ingin menguasai wilayah Maluku.
Sikap Bangsa Portugis ini telah merusak hubungan antara Portugis dengan Maluku. Awalnya hubungna yang terjalin dengan baik harus berubah menjadi permusuhan antara dua pihak. Sampai pada akhirnya Portugis dengan keji membunuh Raja Tidore yakni Sultan Hairun dengan sangat licik.
Spanyol mulai melakukan perjalanannya pada tahun 1721 M dan sampai di wilayah Tidore. Ternyata kedatangan bangsa Spanyol ini membuat terjadinya konflik dengan Portugis di wilayah Maluku. Mereka saling menuding satu sama lain karena telang melanggar perjanjian Tordesillas.
Akhirnya dibuatlah sebuah perjanjian baru yang bernama Perjanjian Saragosa untuk menyelesaikan konflik kedua bangsa ini. Kedua bangsa tersebut membawa permasalahan ini kepada Paus, kemudian Paus mengubah perjanjian Tordesillas dengan Perjanjian Sargosa
Isi Perjanjian Saragosa
Tepatnya pada 22 April 1529 M adalah dibentuknya Perjanjian Saragosa. Dinamakan perjanjian saragosa karena perjanjian ini dilakukan di Kota Saragosa, Spanyol. Orang yang memiliki inisiatif pembentukan perjanjian ini adalah Paus. Perjanjian ini ditandatangani oleh Kaisar Charles V dan Raja John III.
Berikut ini adalah isi dari Perjanjian Saragosa;
- Bumi dibagi atas dua pengaruh, yaitu pengaruh bangsa Spanyol dan bangsa Portugis
- Wilayah kekuasaan Spanyol membentang dari Meksiko ke arah Barat sampai kepulauan Filiphina dan wilayah kekuasaan Portugis membentang dari Brazil ke arah timur hingga kepulauan Maluku. Daerah sebelah barat garis Saragosa adalah penguasaan Portugis. Sedangkan sebelah selatan timur garis Saragosa merupakan kekuasaan Spanyol.
Kesimpulan Perjanjian Saragosa
Maka dari perjanjian Saragosa diatas bisa ditarik dua kesimpulan, yakni;
- Maluku menjadi daerah kekuasaan Portugis
- Spanyol harus meninggalkan Maluku dan menempati daerah kekuasaannya di Filiphina
Tujuan Perjanjian Saragosa
Tujuan dibentuknya perjanjian Saragosa adalah untuk melerai agar pasukan dari bangsa Portugis dan Bangsa Spanyol tidak saling bersaing dalam memperebutkan kekuasaan, kerajaan serta koloni. Maka dengan itu dibentuklah perjanjian Saragosa. Kedua belah pihak telah menyetujui perjanjian ini.
Dampak Perjanjian Saragosa
Terdapat pula beberapa dampak dari perjanjian Saragosa ini, yaitu sebagai berikut;
- Berubahnya mindset atau pola pikir mengenai bumi yang dulu dianggap memiliki bentuk datar berubah menjadi bumi berbentuk bulat.
Sejak pertemuan Bangsa Spanyol dan Portugis di Maluku, pada awalnya Spanyol pergi ke barat dan Portugis ke Timur. Kemudian kedua bangsa ini bertemu di Indonesia. - Maluku menjadi salah satu pusat perdagangan, sehingga mendapat julukan yang terkenal yaitu “The Richest Islands of The World”
- Portugis mulai menanamkan kekuasaan di Maluku serta memonopoli perdagangan di sana.
***
Itulah penjelasan mengenai